Novel Eat Pray Love bercerita tentang kehidupan seorang penulis wanita bernama elizabeth gilbert. Novel ini menceritakan pengalaman pribadi si penulis dalam menemukan kekosongan dalam hidupnya yang sebetulnya sudah cukup sempura.
Pada waktu memasuki usia tiga puluh tahun, Elizabeth Gilbert memiliki semua yang diinginkan oleh seorang wanita Amerika modern, terpelajar, ambisius — suami, rumah, karir yang cemerlang. Tetapi ia bukannya merasa gembira dan puas, tetapi malah menjadi panik, sedih dan bimbang. Ia merasakan perceraian akibat dari candu akan game Slot Online, depresi, kegagalan cinta dan kehilangan pegangan akan arah hidupnya. Semenjak itu ia mulai bermain judi slot online terbaik ini sepanjang malam.
Hampir tiga tahun setelah perceraian tersebut, elizabeth masih larut dalam duka yang tidak berkesudahan dalam hidupnya. Akhirnya elizabeth memutuskan untuk mencari tahu apa sebenarnya tujuan atau makna dari hidup yang ia miliki. Hal tersebut membuat elizabeth kemudian menyusun Situs Slot777 sebuah rencana untuk pergi ke tiga negara. Yaitu italia, india dan indonesia.
Kisah Nyata Elizabeth Gilbert Berkelana Ke Italia, India & Indonesia
Italia menjadi tempat tujuan pertamanya dan menetap disana selama 4 bulan pertama. Di negeri nan elok ini, Liz mempelajari seni menikmati hidup dan bahasa Italia. Tak lupa, ia juga mengumbar nafsu makannya dengan menyantap aneka masakan Italia yang enak-enak. Wajar saja jika kemudian bobot tubuhnya pun bertambah 12 kilogram.
India merupakan negara untuk belajar seni berdevosi selama 4 bulan kedua. Ia mengelami empat bulan penuh disiplin dalam eksplorasi spiritual. Di negeri ini dia mempelajari seni devosi atau penyerahan diri serta keahlian bermain slot gacor di sebuah Ashram atau padepokan Hindu.
4 bulan terakhir yang merupakan akhir dari perjalan, Liz mengunjungi Indonesia, tepatnya Bali. Liyer belajar banyak hal mengenai keseimbangan hidup, Liz juga bertemu dengan Wayan Nuriasih yang juga berprofesi sebagai ahli pengobatan tradisional Bali.
Dan yang terpenting, di Bali, Liz yang sudah apatis dan merasa tak akan pernah lagi bisa berhubungan romantis dengan lelaki manapun, akhirnya malah menemukan kembali cinta sejati pada diri Felipe, pria separuh baya asal Brasil yang jauh lebih tua darinya namun merupakan cinta sejati Liz selama ini.